Senin, 07 Maret 2011

Shalatmu adalah cahayamu


Shalat adalah cahaya, mampu melenyapkan gelapnya kesesatan dan kebatilan. Mapu menerangimuka orang yang shalat didunia ini. Mendandaninya dengan keindahan dan kecerahan, seperti tampak terlihat pada muka orang orang yang biasa shalat di tengah masyarakat.
Shalat dapat menyebabkan cahaya-cahaya bersinar padanya dan menerangi kegelapan kuburnya, sesuai perkataan abu darda r.a :
“shalat dua rakaat dikegelapan malam untuk menghindari kegelapan kubur (nantinya)”
Cahaya muka orang yang shalat juga akan berseri seri di hari kiamat, berdasarkan sabda rasulullah saw :
“shalat adalah cahaya.”(HR. Muslim)
Ada yang menyangka bahwatanda bekas sujud adalah tanda hitam di wajah (dahi) seseorang. Akan tetapi menengok penafsiran para ulama tafsir, anggapan itu tidak tepat.
Shalat merupakan sumber cahaya dan sinar penerangan bagi wajah seseorang. Allah SWT. Berfirman yang artinya :
Muhammad itu adalah utusan allah dan orang orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang kepada mereka: kamu melihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia allah dan keridhaan-Nya,tanda-tanda mereka pada tampak muka mereka dari bekas sujud … (AL-Fath:29)
Pengertian firman allah SWT. Diatas yang artinya, “tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”: dikatakan sebagian ulama tafsir: shalat telah memperindah wajah wajah mereka.”sementara ibnu abbas ra, mengatakan: kepribadian yang baik terpancar pada raut muka mereka hasil dari sujud “
Dari manshur dan mujahid, ia berkata bahwa maksudnya adalah “kekhusyuan hati”.
Mungkin diantara kalian ada yang menyangka bahwa tanda bekas sujud adalah tanda hitam diwajah dahi seseorang. Akan tetapi menengok penafsiran para ulama tafsir diatas yang sudah tidak perlu dipertanyakan kapabilitasnya anggapan itu kurang tepat. Mungkin bisa saja tanda itu dijadikan bahan pertimbangan keshalihan dan insikator ketekunannya mengerjakan shalat, namu jangan salah, standar penilaian ini tidak bisa dipakai secara mutlak. Sebab, tanda hitam didahi bisa saja menghiasi wilayah diatas dua mata seseorang yang hatinya lebih keras dari fir’aun, orang munafik atau siapa saja yang ingin dibilang gemar ibadah shalat, lalu jidatnya digesek gesekan ke tembok. Ini kan mungkin.
Nah, kembali pada keterangan ulama tadi mengenai makna ayat yang sebenarnya, bahwa tanda tersebut akan benar-benar memancarkan kecerahan, keceriaan, kejernihan, dan penolakan terhadap dosa pada wajah orang orang yang shalat. Itu tiada lain buah dari pengaruh kekhusyuan hati, dan ketenangan jiwa, yang pada gilirannya terpancar diraut wajah seseorang. Sikap kesombongan dan ketakaburan pun tersingkir, tergantikan oleh sifat rendah hati, kelembutan jiwa dan keceriaan wajah hingga kian menjernihkan wajah seorang mu’min.
Sebagai pengaruh positif dari kekhusyuan hati, rasa takut dan harap-harap cemas, serta pujian dan tasbih yang terucap, maka seorang mu’min tampil laksana insane yang baru tiba dari kampong akhirat untuk menceritakan hal-hal yang ia saksikan kepada khalayak. Atau bagaimana seorang manusia yang tersisa dari generasi awal umat, melompat ke zaman sekarang untuk hidup bersama di masa kita kini.
Dari abu buraidah ra, ia berkata; Rasulullah saw bersabdayang artinya:
“berilah kabar gembira kepada orang orang yang biasa berjalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna di hari kiamat.” `
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda yang artinya ;
“sungguh, Allah akan menghiasi orang orang yang terbiasa mondar mandir ke masjid dikegelapan malam dengan cahaya yang bersinar di hari kiamat.” (shahihut targhib no.315)
Asulullah saw bersabda yang artinya;
“tidak ada seorang pun dikalangan umatku, melainkan aku akan mengenalinya di hari kiamat kelak. Para sahabat berkata; “bagaimana engkau dapat mengenali mereka, wahai rasullullah, dikerumunan orang yang banyak (pada waktu yang itu)? Rasulullah saw berkata: ‘menurutmu, jika engkau masuk ke sebuah kandang, disana ada kuda berwarna hitam pekat, dan kuda yang dikepalanya dan ujung-ujung kakinya terdapat warna putih, bukankah engkau akan mengenalinya?. Ia menjawab; “iya, betul”. Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya umatku akan datang pada hari itu dengan kepala berwarna putih pengaruh dari sujud dan kaki-kaki yang cerah pengaruh dari wudlu.”                                        (Riwayat Ahmad dengan sanah shahih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar