Minggu, 03 April 2011

PKS Masih Menunggu Undangan SBY


Bagaimana posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di koalisi belum jelas betul. Hingga hari ini, partai itu masih menunggu realisasi pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ustad Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro partai itu.
Dalam rapat yang digelar semalam di kediaman Ustad Hilmi yang membahas soal koalisi, kesimpulannya sama juga. Menunggu pertemuan dua tokoh itu. Pertemuan itu dihadiri hampir semua pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Majelis Pertimbangan Partai (MPP), dan Dewan Syariah Partai (DSP) PKS.
"Dari pandangan-pandangan yang berkembang, disimpulkan bahwa sikap PKS masih akan menunggu realisasi pertemuan dan pembicaraan antara Presiden SBY dengan KH Hilmi Aminuddin," kata Mahfudz Siddiq,  Sekertaris Jenderal PKS, Jumat 1 April 2011.
Sebelumn pertemuan semalam itu digelar, kata Mahfudz, ada informasi bahwa Presiden SBY akan dijadwalkan bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS. "Namun hingga hari ini belum ada kepastian realisasinya," kata dia.

Menurut Presiden PKS  Luthfi Hasan Ishaaq, dalam ketentuan internal partai itu, kebijakan koalisi diputuskan Majelis Syuro. Koalisi atau tidak sangat ditentukan oleh keputusan dewan itu. Dan dewan itu baru memutuskan setelah ada pertemuan antara Presiden SBY dengan Ustad Hilmi.

Sementara, Hilmi Aminuddin menegaskan bahwa sekecil apapun perubahan kontrak koalisi harus dibawa dan diputuskan di Majelis Syuro sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi. Dia menilai kontrak koalisi yang ada saat ini sudah bagus. "Tinggal selesaikan problem-problem implementasinya saja."
Limbungnya posisi PKS dalam koalisi mencuat setelah partai ini mendukung Hak Angket Mafia Perpajakan bersama anggota koalisi lainnya, Partai Golkar. Sikap ini berlawanan dengan partai penguasa, Demokrat, dan partai koalisi lainnya. Hak Angket ini sendiri kandas di Rapat Paripurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar